Minggu, 15 November 2009

Jumat, 06 November 2009

Rabu, 04 November 2009

MENJALA RUPIAH SAMBIL BERJALAN DI PANTAI



Pengumpul Nener Bandeng di Tanjung Kasuari

PANTAI TANJUNG KASUARI tidak saja menjadi tempat rekreasi bagi masyarakat kota Sorong, tetapi di pesisir pantai yang airnya tidak sampai selutut orang dewasa banyak berenang rupiah. Nener Bandeng itulah rupiah yang banyak bermain di pesisir pantai Tj. Kasuari. Nener Bandeng ini tidak bisa dilihat saat masih berada di laut karena nener bandeng berwarna bening dan kecilnya seperti jentik nyamuk, namun setelah di tangkap barulah bisa dilihat dengan jelas.

Adalah Penias warga Tanjung Kasuari dengan berbekal alat tangkap nener badeng yang sederhana berjalan di pesisir pantai Tanjung Kasuari sambil menyaring nener bandeng. Nener bandeng yang sudah masuk jala langsung tertampung di bagian belakang jala yang terpasang kantong plastik. Setelah berjalan beberapa kali di pesisir pantai yang airnya hanya selutut orang dewasa, Jala langsung diangkat dan nener bandeng yang sudah ditampung dalam kantong plastik di bawa ke pantai untuk di tuangkan dalam loyang yang telah tersedia.

Terlihat nener bandeng yang ukurannya 1 cm dalam jumlah yang cukup banyak bersama dengan ikan-ikan kecil yang terjala berenang di dalam loyang. Menurut Penias sekali angkat jala bisa sampai 1000 ekor nener bandeng. Dengan muk, Penias memisahkan nener bandeng ke loyang lainya sebagai penampung hasil tangkapanya. Setelah istirahat sejenak Penias kembali kelaut untuk melakukan hal yang sama sampai air laut surut. “Sehari di laut saya bisa dapat kurang lebih 10 ribu nener bandeng” demikian kata Panias.

Nener bandeng yang telah ditampung di bawa pulang kerumah lalu kemudian diperlakukan khusus sehingga nener tersebut bisa hidup di air tawar. Perlakuan ini dilakukan selama 2 (dua) hari dan saat nener bandeng tersebut sudah mulai kelihatan kuat, Penias mulai menghitung berapa banyak jumlah tangkapannya dan siap untuk dipasarkan.

Nener Bandeng yang ditangkap oleh Penias sudah memiliki pasaran, ada yang dikirim ke Makasar melalui pengumpul nener bandeng di Kota Sorong atau menjual ke petani tambak yang mulai marak di Kota dan Kabupaten Sorong. Biasanya Penias menjual 100 ekor nener bandeng dengan harga Rp. 5.000,- (atau 1 ekor = Rp 50,-) dan jika pembelian di atas 1000 ekor maka setiap 100 ekor diberikan bonus 10 ekor. (Pantai Tj. Kasuari 2009)